5 Film Horor Cyber Yang Bikin Deg-Degan Dan Menakutkan

Film horor enggak terhitung jumlahnya. Bisa dibilang, jadi genre favorit penikmat film maupun para sineas. Bahkan saking favoritnya, genre horor kerap digabungkan dengan genre lainnya. Salah satunya, genre kriminal yang bisa menciptakan tren film horor cyber.

Sebenarnya, film horor cyber punya dua kategori. Pertama, film horor yang menyajikan storytelling sepenuhnya melalui teknologi dan media sosial. Kedua, film horor yang punya plot dan didorong oleh teknologi dan media sosial dengan disajikan gaya sinematik. Kedua kategori tersebut punya treatment yang berbeda ketika kamu tonton. Berikut 5 film horor yang bikin deg-degan dan menakutkan :

Kairo (2001)

Berjudul lain Pulse, tema film ini sebenarnya lebih dari sekadar manusia dikejar hantu. Film ini mencoba ngangkat batasan antara dunia manusia dan dunia tak kasat mata. Film ini mengajak kamu mengetahui bahwa kematian berawal dari kesendirian.

Bisa dibilang, film ini jadi karya terbaiknya sutradara Kiyoshi Kurosawa, salah satu sutradara film horor di Jepang. Film tentang invasi hantu via internet ini ngasih kamu tontonan horor yang bikin kamu ngeri sendirian di rumah. Bukan menampilkan sosok hantu layaknya situs horor di internet, film ini bisa menampilkan kengerian meski hanya penampilan wajah pucat manusia.

The Den (2013)

Film The Den menceritakan penyalahgunaan teknologi di kehidupan nyata. Khususnya, film ini menyorot dampak negatif dari cybercrime. Film ini sukses ngasih gambaran penyalahgunaan teknologi yang sebenarnya mengintai kehidupan kita di masa depan.

Menariknya, film garapan Zachary Donohue ini ditampilkan pakai point of view gawai seperti, kamera laptop, dan CCTV yang seolah-olah sedang live streaming. Kamu bakal tahu bahwa seasyik-asyiknya internet juga bisa membunuh. Alur yang natural dan bikin kamu ketakutan. Saking naturalnya, kamu bakal sedikit pusing ketika menonton adegan point of view rekaman yang seperti sedang berlarian.

Unfriended (2014)

Film ini menggabungkan unsur horor dan kejahatan di dunia maya seperti cyber-bullying. Tema tersebut masih marak terjadi dan film ini hadir mengajak semua orang untuk mencegah dan menghentikan tindakan tersebut. Berbeda dengan unsur found footage yang pakai shaky cam, film ini ngasih sesuatu yang lebih inovatif.

Apalagi, cara sutradara Leo Gabriadze bikin film Unfriended (2014) punya keseraman yang esensial dari layar laptop. Harus diakui, film ini enggak mengeluarkan dana besar, tapi bisa ngebuktiin horor cyber-nya yang intens dengan pengemasan yang bagus. Film berdurasi 83 menit ini memang pakai formula horor yang klise. Namun, makna yang disuguhkan bisa bikin kamu tersentil bahwa teknologi bisa berujung pada malapetaka.

Open Windows (2014)

Film ini tentang kejahatan internet yang mengeksplorasi kecanggihan internet. Berbeda dengan ketiga film di atas, konfilk dalam film ini lebih kompleks. Banyak hacker yang saling menunjukkan kemampuannya. Sejak awal hingga akhir, film garapan Nacho Vigalondo ini ngasih ketegangan sekaligus kebingungan yang intens.

Ditambah, film ini enggak hanya bikin kamu tegang karena misteri yang disampaikan, tapi juga bikin kamu tegang dengan kehadiran Sasha Grey. Sayangnya, dalam film ini enggak akan menampilkan Sasha beradegan panas. Sebaliknya, bikin kamu panas dengan konflik kejahatan yang ditampilkan.

Searching (2018)

Film ini punya point of view yang mirip dengan Unfriended (2014) alias sepanjang film kamu bakal lihat layar desktop dengan aplikasi jadulnya. Hebatnya, dengan tampilan seperti itu enggak bikin kamu pusing. Ditambah, sutradara Aneesh Chaganty bisa bikin kamu ikut hadir dan merasakan yang dihadapi pemeran utama.

Secara desain, film ini memang punya budget rendah. Namun, film tentang kriminal di dunia maya ini bisa digarap brilian meski plotnya pasaran. Film yang bikin kamu fokus sepanjang film ini bisa mampu memberikan nuansa teka-teki dan misteri. Kamu udah bisa nonton film ini mulai 4 September 2018 di bioskop.

Credits : Kincir