Kualitas Tidur Ternyata Pengaruhi Urusan Ranjang Pasutri


Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Masyarakat Menopause Amerika Utara, kebiasaan tidur yang tidak sehat berkontribusi terhadap kehidupan seksual yang buruk terutama bagi wanita. Masalah tidur dapat mengganggu tingkat kepuasan seksual wanita.

Penegasan lain dapat didukung melalui penelitian lain, yang dilakukan oleh American Academy of Sleep Medicine. Hasil studi itu menunjukkan bahwa gangguan tidur dapat mempengaruhi kehidupan seks, juga perilaku seksual yang tidak normal seperti sleepsex atau sexsomnia.

Sexsomnia adalah bentuk beda dari parasomnia atau aktivitas abnormal yang terjadi ketika seseorang tertidur. Ini terjadi ketika seseorang melakukan tindakan seksual saat mereka dalam tidur NREM (gerakan mata yang tidak cepat).

Studi ini berfokus pada eksplorasi hubungan antara pola tidur dan kehidupan seks pada wanita. Ditegaskan bahwa semakin lama wanita tidur maka semakin tertarik bercinta pada hari berikutnya.

Dengan tidur ekstra satu jam dapat berkontribusi terhadap peningkatan 14 persen dalam peluang melakukan hubungan seksual. Selain meningkatkan mood, tidur ekstra selama satu jam juga meningkatkan gairah genital.

Kurang tidur dapat mengurangi hasrat seksual Anda. Di baris yang sama, kehidupan seks yang lemah dapat menyebabkan sulit tidur juga. Kurangnya bercinta juga dapat berdampak negatif pada siklus tidur Anda karena seks membantu kita rileks, bersantai, juga meningkatkan tidur.

Setelah orgasme, tubuh kita melepaskan sejumlah besar oksitosin atau juga disebut sebagai hormon pelukan. Yang mana menurunkan kadar hormon stres kortisol, lalu menghasilkan relaksasi dalam.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama